Rabu, 15 Juni 2016

Mengapa Adaptasi Live-Action Anime atau Manga Kualitasnya Tidak Memuaskan? Berikut opini dari Mangaka di Jepang sendiri


Adaptasi live-action mungkin adalah salah satu jenis film yang paling sering keluar di bioskop-bioskop Jepang dewasa ini. Mengambil tema dari animemanga, atau light novel yang sudah ada, dan memampatkannya dalam durasi beberapa jam saja. Terkadang mereka juga mengadaptasi cerita dan karakter dari game, membuat para penggemarnya penasaran seperti apa filmnya.
Memang banyak sekali yang diadaptasi kan ke layar Bioskop
Namun yang mengherankan, kenapa tidak banyak adaptasi live-action yang bisa dianggap bagus?
Kenapa hanya sedikit adaptasi yang dapat membuat saya dapat membandingkannya dengan film-film BoxOffice di Hollywood? Kenapa adaptasi Shingeki no Kyojin menjadi sangat parah sekali hasilnya?
atau adaptasi Ansatsu Kyoushitsu yang kurang memuaskan seperti animenya.?

Mungkin orang yang satu ini lebih punya argumen yang lebih baik karena bekerja di bidangnya, mangaka dari seri Gantz berbicara mengenai kenapa seri live-action tidak pernah bisa memuaskan ekspektasi para penggemar, terutama penggemar source material mereka.
bidangnya dalam menjawab pertanyaan tersebut. Hiroya Oku,

 “Kenapa semua adaptasi live-action yang menyedihkan dan terpaksa ini bisa dibuat? 
Karena kalau kamu mengambil sebuah seri yang sudah punya nama, berikan pemeran aktor yang ganteng, walaupun cerita dan lain-lainnya terasa ‘bodo amat’ tetap akan ada jutaan orang yang akan menontonnya. Dari tahap pertama pembuatannya saja, tidak ada (staf) yang memikirkan mengenai para penggemar berat seri tersebut. Kecuali ada lebih banyak uangnya, tidak ada yang akan membuat film seperti itu.









 Walaupun banyak adaptasi live-action yang kurang memuaskan, tentu ada juga yang membuat banyak orang cukup puas. Trilogi Rurouni Kenshin adalah salah satu contoh adaptasi yang baik dan penonton pun cukup puas dengannya. Tapi hal tersebut pastinya selain film tersebut memiliki setting di Jepang, eksekusinya pun juga baik dan lebih realistis daripada seri Shingeki no Kyojin atau Ansatsu Kyoushitsu.


0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut